Obat China dari Resep Leluhur, Kisah Michael Shu Menemukan Ramuan Penyembuh Asam Lambung

Michael Shu saat tampil di podcast RRI.

 

FAKTA GROUP – Berawal dari perjuangan melawan penyakit asam lambung yang nyaris membuatnya kehilangan harapan, Michael Shu (41) kini berhasil mengembangkan usaha jamu tradisional berbasis resep warisan leluhur. Dengan merek Pontianak Herbal, ia menjual ramuan herbal yang terbukti membantu mengatasi gangguan pencernaan, terutama asam lambung atau maag.

Michael Shu sebelumnya adalah seorang petani jambu yang cukup ternama di Pontianak. Hidupnya dipenuhi dengan rutinitas di kebun, ditemani kopi dan rokok sebagai pelepas lelah. Namun, gaya hidup itu berujung pada petaka. Pada tahun 2020, ia mulai mengalami gangguan pencernaan yang makin hari makin memburuk. Pola makannya yang tidak teratur, konsumsi vitamin berlebihan saat pandemi, dan kebiasaan begadang membuatnya terjerumus ke dalam penderitaan yang tak terbayangkan.

“Awalnya saya meremehkan gejalanya. Saya sering merasa tidak nyaman di perut, tapi tetap mengabaikannya. Sampai akhirnya, saya mengalami serangan asam lambung mendadak di malam hari , yang sangat parah—mata berkunang-kunang, telinga berdengung, tubuh terasa dingin,susah bernafas,mulut terasa kering dan nyaris hampir meninggal .Dalam perjalanan ke rumah sakit, saya hanya bisa berdoa agar diberi kesempatan kedua,” kenangnya.

Di rumah sakit, dokter menyarankan perubahan gaya hidup dan pola makan. Namun, sebagai seorang petani yang sehari-hari bekerja di kebun, meninggalkan kopi dan rokok bukan perkara mudah. Biaya rumah sakit yang mahal juga membuatnya berpikir ulang. “Saya sadar, saya harus mencari solusi lain,” katanya.

Suatu ketika, Michael teringat keluarganya di Medan yang memiliki latar belakang tabib tradisional. Dari sanalah ia mendapatkan buku resep herbal kuno yang telah berusia lebih dari 80 tahun. Buku itu berisi berbagai ramuan tradisional yang telah digunakan turun-temurun untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk permasalahan organ  lambung.

Dengan penuh harapan, ia mulai meracik ramuan sendiri berdasarkan petunjuk dalam buku tersebut. Bahan-bahannya alami: kamchau, kunyit, jahe, serta berbagai akar-akaran lainnya yang dikenal memiliki khasiat untuk menenangkan lambung dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Tanpa banyak ekspektasi, ia meminum ramuan itu secara rutin

Keajaiban pun terjadi. Dalam waktu seminggu, kondisinya membaik secara drastis. “Saya merasa seperti mendapatkan hidup saya kembali. Tidak ada lagi perih di lambung, makan sudah nyaman di perut,tidak ada lagi malam-malam penuh penderitaan karena asam lambung naik,” ujarnya dengan penuh syukur.

Kesembuhan Michael tidak hanya menjadi berkah bagi dirinya, tetapi juga bagi banyak orang. Awalnya, ia membagikan ramuan ini kepada karyawan dan teman-temannya yang mengalami masalah serupa. Ternyata, efeknya luar biasa. Banyak yang merasakan manfaatnya dan menyarankan agar ia menjual ramuan ini lebih luas.

Pada tahun 2021, Michael mulai menjual ramuan herbalnya secara sederhana. Tanpa kemasan mewah atau izin resmi, ia hanya mengandalkan pemasaran melalui WhatsApp, Facebook,  Namun, permintaan terus meningkat. “Banyak pelanggan saya berasal dari seluruh Kalimantan Barat, dan bahkan dari kota-kota lain seperti Kupang, Jakarta, hingga beberapa daerah di Sumatera,” ujarnya.

Banyaknya permintaan atas obat ini membuatnya berpikir untuk membawa usahanya ke level yang lebih tinggi. Ia mulai mencari cara agar produknya bisa dijual secara resmi dan lebih terpercaya di mata konsumen. Setelah melewati berbagai proses administratif dan uji kelayakan, akhirnya pada Agustus 2024, Pontianak Herbal mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pontianak Herbal hadir dalam bentuk bubuk yang praktis. Satu pack ( bungkus )berisi 100 gram ramuan yang cukup diseduh dengan air panas, lalu ditambahkan sedikit air biasa sebelum diminum. “Dalam waktu 30 menit, tubuh akan terasa hangat,sendawa2 ,keluar keringat  dan badan mulai terasa lebih nyaman,” jelas Michael.

Salah satu testimoni paling mengesankan datang dari seorang pelanggan yang mengalami gejala asam lambung parah, tangan dan kaki terasa dingin, sulit menelan makanan, serta tubuh yang lemas. Setelah beberapa kali mengonsumsi ramuan ini, kondisinya berangsur membaik. “Asalkan setelah sembuh, mereka tetap menjaga pola makan agar tidak kambuh lagi,” tambah Michael.

Kini, dengan izin BPOM di tangan, Michael semakin percaya diri dalam mengembangkan usahanya. Selain itu, LPPOM Halal Kalbar juga telah memastikan bahwa produk ini tidak mengandung bahan tambahan berbahaya dan seluruhnya berasal dari tumbuhan. “Semua bahan nabati, dari akar-akaran. Tidak ada zat kimia tambahan. Dengan sertifikasi halal dan BPOM yang sudah keluar, pekerjaan kami jadi lebih ringan,” katanya.

Michael berharap dapat terus memperluas jangkauan produknya agar lebih banyak orang yang bisa merasakan manfaat jamu tradisional ini. “Saya ingin membagikan product  ini kepada masyarakat luas buat penderita sakit asam lambung yang tak kunjung sembuh .Semoga ini menjadi warisan yang bermanfaat bagi banyak orang, seperti halnya bagi saya,” pungkasnya dengan penuh semangat, sembari berharap para customer bisa membuktikan sendiri khasiat obat ini. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *