FAKTA KALTENG – Terus mengejar impian, melekat pada diri Iqbal Rasyid Achmad Faqih. Siswa kelahiran Bengkulu ini senantiasa memupuk semangat belajar dalam dirinya. Ia tercatat meraih beasiswa masuk MAN Insan Cendekia Bengkulu melalui jalur prestasi. Tahun ini ia lolos masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025, MAN Insan Cendekia sendiri adalah sekolah setara SMA yang dikelola Kemenag (Kementerian Agama), terkenal dengan seleksinya yang ketat dan hanya menjaring siswa berprestasi akademik dan non-akademik.
Berasal dari keluarga sederhana Iqbal dibesarkan dalam lingkungan penuh keterbatasan. Ayahnya, Agus Hermanto, bekerja sebagai buruh harian lepas, sementara ibunya, Suhaima, merupakan ibu rumah tangga. Namun keterbatasan itu tak pernah mematahkan semangat Iqbal untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter.
Iqbal sejak masuk SMP Negeri 1 Kota Bengkulu, aktif mengikuti berbagai perlombaan. Seperti cerdas cermat, olimpiade sains, riset ilmiah, hingga lomba hadits. Ia pun sukses mengoleksi berbagai prestasi dari tingkat kota hingga nasional.
Ia kemudian mewakili Provinsi Bengkulu dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN), yang kini dikenal sebagai Olimpiade Sains Nasional (OSN), dan berhasil meraih medali perunggu di bidang IPA.
Tak berhenti berprestasi di bangku SMP, saat SMA ia terus mengasah kemampuannya dalam bidang fisika, riset, dan debat Bahasa Indonesia. Ia kerap menjadi juara lomba tingkat provinsi, dan kembali mewakili Bengkulu di ajang nasional, yakni Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Ternate, Maluku Utara. Semangat belajar Iqbal tidak pernah surut, bahkan menjelang akhir masa sekolah, ia mulai fokus mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) untuk masuk UI.
Sejak kelas 12 semester pertama, ia telah mencicil materi UTBK, aktif dalam tryout, membuat kelompok belajar, dan mengikuti bimbingan intensif dari madrasah. Kalau libur sekolah, ia menghabiskan waktu di Perpustakaan Daerah Bengkulu untuk belajar dari pagi hingga sore. Kemudian malamnya mereka belajar bersama di rumah secara bergantian. Rutinitas ini dijalani hampir setiap hari demi satu tujuan. Agar bisa lulus Kedokteran UI.
Upayanya tak sia-sia. Meski sempat gagal di jalur SNBP, Iqbal akhirnya berhasil lolos SNBT ke Fakultas Kedokteran UI. Ia mengungkapkan bahwa kunci kesuksesannya adalah konsistensi dan menjaga semangat belajar.
“Yang penting bukan hanya rajin belajar, tapi juga menjaga kondisi mental agar tidak burnout. Cari lingkungan belajar yang nyaman dan terus evaluasi diri,” ujarnya, dilansir dari laman Kemenag, Selasa (10/6/2025). Lolos masuk Kedokteran UI, kini mencari beasiswa Setelah berhasil masuk Kedokteran UI, Iqbal tengah mencari beasiswa untuk membiayai kuliahnya. Ia paham betul biaya pendidikan dan hidup di Jakarta yang tinggi menjadi tantangan tersendiri, namun hal itu justru memotivasinya untuk terus berprestasi dan mandiri. “Saya tidak ingin membebani orangtua. Harapan saya bisa menjalani kuliah dengan lancar dan membanggakan mereka,” kata Iqbal.
Sang ayah, Agus Hermanto, dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya siap berkorban apa pun demi anak saya. Meski penghasilan saya pas-pasan, saya percaya anak saya akan berhasil dengan ketekunannya dan pertolongan Allah,” tutur Agus. Kisah Iqbal menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa diraih siapa saja, selama ada kerja keras, ketekunan, dan doa yang tak henti dipanjatkan.
Dilansir dari : Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kisah Iqbal, Anak Buruh Harian yang Lolos Kedokteran UI “, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2025/06/10/153206771/kisah-iqbal-anak-buruh-harian-yang-lolos-kedokteran-ui?page=2.