Antrian Pembelian BBM di SPBU Jingah KM – 7, terpantau lancar dan stabil.
FAKTA KALTENG – Di tengah terjadinya kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Pertamax pada tingkat pengecer di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Faktakalteng.id coba memantau antrian di SPBU KM – 7 Jingah yang berada di Jalan Negara Kecamatan Teweh Baru. Jumat 05 Desember 2025.
Saat Faktakalteng.id melakukan pemantauan di SPBU tersebut, Faktakalteng.id, di terima dan bertemu langsung dengan Pengawas SPBU Km – 7, Aurelia Monika, yang ternyata seorang perempuan muda dengan jabatan sebagai pengawas di SPBU tersebut.
Saat di wawancarai Faktakalteng.id, Monika sapaan akrabnya menjelaskan. Bahwa, “Dari sejak kemarin, sebelum ada Surat Edaran (SE) Bupati Barut terkait HET dan lain – lain, selama dua hari kami telah menyalurkan BBM jenis Pertalite dan Pertamax di SPBU kami ini, dan alhamdulillah, BBM yang telah di kirimkan SBM Pertamina Rayon III Kalteng dalam dua hari ini, tersalurkan dengan lancar, “Sampai Monika kepada Faktakalteng.id di ruang tamu SPBU tersebut.
Kemudian Monika, menjelaskan jika SPBU jumlah stok BBM dan Pertamax dan Pertalite.
“Untuk Pertalite 8KL dan Pertamax 10KL saja, karena kapasitas tangki penampungan kita maksimal hanya dapat menyimpan 10KL saja. Dan droping BBM itu sesuai dengan jumlah yang di kita terima dari pihak SBM Pertamina Rayon III Kalteng, telah kami salurkan kepada masyarakat umum yang membeli di SPBU kita ini, “Terang Perempuan muda yang ramah Pengawas SPBU KM – 7 Jingah itu.
Lebih lanjut, Monika menginformasikan, “Menurut pengamatan kami, warga yang membeli adalah warga asli dari Kota Muara Teweh dan sekitarnya karena Plat kendaraan baik roda dua ataupun roda empat yang masuk ke SPBU menggunakan plat KH dengan kode E. Ungkapnya.

“Kami memberlakukan aturan sistem pembelian, pembeli hanya dapat membeli BBM Pertalite ataupun Pertamax sesuai kapasitas tangki standart kendaraan atau mobil saja, serta SPBU kami tidak hanya memperbolehkan membeli BBM untuk kendaraan dan mobil dua hari sekali, tidak boleh lebih satu kali dalam hari, “Beber Monika kepada Faktakalteng.id
Monika menambahkan, “Silahkan lihat sendiri, jika pembeli di SPBU kita adalah antrian umum, bukan pelangsir. Dan kami tidak bisa membedakan antara pembeli pelangsir dan masyarakat umum, karena penampilannya sama, yaitu warga masyarakat, “Sampainya.
“Kami berharap, kelangkaan dan tingginya harga BBM di eceran bisa segera stabil kembali. Dan kami ucapkan terimakasih kepada SBM Pertamina Rayon III Kalteng yang telah mengirimkan pasokan BBM lebih dua kali lipat, agar kelangkaan di Barito Utara, dapat teratasi. “Tutup Monika mengakhiri wawancara. (Van)
