FAKTA BATAM – Sebuah studi baru mengemukakan bahwa individu yang rutin minum alkohol berisiko lebih tinggi meninggal dunia karena kanker.
Penulis utama studi dan asisten profesor di Autonomous University of Madrid, dr Rosario Ortola mengatakan peminum alkohol berisiko tinggi lebih mungkin meninggal karena penyakit kardiovaskular, selain kanker dan penyebab lainnya.
Baca Juga: Begini Kondisi Selebgram Intan Nabila Korban KDRT Suaminya Armor Toreador
“Efek merugikan pada kanker (kematian) diamati sejak tetes pertama,” ujar dr Rosario Ortola.
Analisis ini melibatkan sekitar 135 ribu orang yang berusia 60 tahun ke atas dan terdaftar dalam kohort 2006-2010 dari UK Biobank – sebuah basis data biomedis berskala besar di Inggris Raya.
Para peneliti memberikan skor kepada setiap orang berdasarkan risiko kesehatan dan faktor sosioekonomi lingkungan mereka, serta mengikuti hasil kesehatan mereka dari waktu ke waktu, dengan rata-rata 12,4 tahun.
Peneliti menggunakan peminum sesekali sebagai kelompok pembanding, daripada mereka yang tidak minum alkohol (abstain), karena abstain biasanya mencakup orang-orang yang telah berhenti minum alkohol dan memiliki masalah kesehatan yang mungkin membuat mereka tidak memiliki kesamaan kondisi dengan peminum alkohol rutin, dengan mempertimbangkan semua faktor lainnya.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa risiko kematian lebih tinggi di antara orang-orang yang memiliki masalah kesehatan, atau tinggal di kawasan yang kurang beruntung secara sosio-ekonomi, terlepas dari tingkat alkohol yang mereka minum.
Hal ini mungkin disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat dan kurangnya akses terhadap dukungan sosial dan layanan perawatan kesehatan.
Baca Juga: Stasiun Metro TV Minta Maaf ke Gregoria Mariska Soal Giveaway Perunggu
“Temuan ini mengidentifikasi ketidaksetaraan dalam hasil kesehatan yang merugikan yang terkait dengan alkohol. Jadi, peran upaya kesehatan masyarakat untuk mengurangi beban penyakit yang tinggi dari penggunaan alkohol sangat penting,” terangnya.